"Gold is Money, Everything Else is Credit": Refleksi J.P. Morgan Tentang Esensi Keuangan



Ungkapan terkenal "Gold is money, everything else is credit" sering dikaitkan dengan J.P. Morgan, salah satu tokoh keuangan paling berpengaruh di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Kalimat ini diucapkan di depan Kongres AS pada tahun 1912, saat ia bersaksi tentang sistem perbankan dan moneter. Pernyataan tersebut mencerminkan pandangannya tentang peran emas sebagai bentuk uang sejati dan kritik terhadap sistem keuangan berbasis utang yang semakin mendominasi dunia.


Makna di Balik Ungkapan

Emas Sebagai Uang Sejati:

Sifat Universal: Emas telah digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai selama ribuan tahun di berbagai peradaban. Nilainya tidak bergantung pada janji atau kepercayaan institusi tertentu.

Nilai Intrinsik: Tidak seperti uang kertas atau kredit, emas memiliki nilai intrinsik yang tidak bisa dengan mudah dipalsukan atau didevaluasi.

Kredit Sebagai Kepercayaan:

Ketergantungan pada Janji: Kredit, baik dalam bentuk obligasi, pinjaman, atau uang kertas, bergantung pada kepercayaan bahwa pihak yang menerbitkannya akan memenuhi janjinya.

Risiko Sistemik: Sistem berbasis kredit rentan terhadap keruntuhan jika kepercayaan ini hilang, seperti yang terlihat dalam krisis ekonomi sepanjang sejarah.

Konteks Saat Itu

Pernyataan ini muncul di era di mana emas masih menjadi standar moneter dunia. Sistem Gold Standard menghubungkan nilai mata uang dengan jumlah emas yang dimiliki suatu negara. Namun, pada awal abad ke-20, sistem ini mulai digantikan oleh uang kertas yang didukung oleh kepercayaan pada pemerintah dan bank sentral.

Morgan, sebagai bankir dan industrialis, menyadari bahwa kredit adalah alat yang kuat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berisiko besar jika tidak dikelola dengan baik. Ungkapan ini mencerminkan keyakinannya bahwa emas tetap menjadi jangkar stabilitas dalam sistem keuangan.


Relevansi Ungkapan di Era Modern

Uang Fiat vs. Emas:

Uang kertas modern tidak lagi didukung oleh emas sejak berakhirnya Bretton Woods System pada 1971. Nilainya sepenuhnya bergantung pada kepercayaan terhadap pemerintah yang menerbitkannya.

Emas tetap menjadi aset "safe haven" yang dihargai di saat ketidakpastian ekonomi.

Krisis Kredit:

Krisis finansial global, seperti yang terjadi pada 2008, menunjukkan betapa rentannya sistem keuangan berbasis kredit ketika kepercayaan hilang.

Kebangkitan Alternatif:

Emas tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan mereka dari inflasi atau devaluasi mata uang. Bahkan dalam era modern, aset lain seperti cryptocurrency sering kali dibandingkan dengan emas sebagai "emas digital."

Pelajaran dari J.P. Morgan

Pernyataan ini mengingatkan kita pada pentingnya stabilitas dalam sistem keuangan. Meskipun kredit dan inovasi moneter memainkan peran penting dalam ekonomi modern, keberlanjutannya tetap bergantung pada kepercayaan dan pengelolaan risiko yang hati-hati. Dalam konteks ini, emas tetap relevan sebagai simbol keandalan dan nilai yang bertahan lama.


Pada akhirnya, kata-kata J.P. Morgan adalah pengingat akan pentingnya fondasi yang kokoh dalam sistem keuangan yang terus berkembang. "Gold is money, everything else is credit" bukan hanya pernyataan, tetapi juga prinsip yang melampaui zaman.


Cara menghasilkan uang di era sekarang bisa menggunakan EA JAYADANA 
Pasif sekaligus aktif inkam.


Baca juga

Posting Komentar