Jaga Imunitas, Mahfud Md Ajak Masyarakat Anggap Covid-19 Penyakit Biasa

Menko Polhukam Mahfud Md mengenakan pakaian tradisional Madura, baju Sakera dalam upacara HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020). (foto: istimewa)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam memerangi Covid-19.
Hal tersebut, menurut dia, demi menjaga kekuatan imunitas tubuh sehingga bisa tetap sehat selama pandemi Covid-19.

"Mari bantu masyarakat tidak panik dan mulai dari kita untuk tidak panik. Anggap saja itu penyakit biasa," tutur Mahfud dalam silaturahmi virtual bersama ulama se-Jawa Barat, Minggu (25/7/2021).

Dia pun menilai, peran tokoh agama dan masyarakat pun sangat menentukan keselamatan rakyat. Dengan membangun ketenangan tanpa melupakan kesadaran disiplin protokol kesehatan, pandemi Covid-19 juga dapat segera berakhir.

"Kan banyak penyakit selama ini dan kita bisa menyembuhkannya kalau kita tenang, karena kita menganggap penyakit itu biasa ya biasa saja. Kadang kala dengan Decolgen juga sembuh dan sebagainya," ucap Mahfud.

Dia mengatakan, masyarakat sekarang ini selalu dihadapkan pada suasana takut, baik itu melalui sosial media, hingga media mainstream yang sering memberitakan soal pekuburan Covid-19.

"Jadi kita yang harus membuat hati masyarakat tenang. Karena kata Ibnu Rusyd mengatakan bahwa kesembuhan itu separuh diberikan oleh ketenangan, kepanikan itu separuh dari penyakit, pintu kesembuhan itu adalah kesabaran," Mahfud menandaskan.

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Sementara itu, Pemerintah Kota Depok berusaha untuk meningkatkan tracing kepada warga setempat.

Hal itu dilakukan untuk mendeteksi warga terpapar Covid-19, salah satunya dengan melakukan swab antigen maupun PCR.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, untuk meningkatkan tracing kepada warga, berbagai upaya dilakukan Pemkot Depok.
Bahkan, kata Idris, Pemkot Depok ikut melibatkan pihak ketiga untuk membantu tracing mendeteksi penularan Covid-19.

"Kami berkolaborasi dengan pihak ketiga, saat ini di Kota Depok baru mencapai 35 persen tes Covid-19 per pekan dari target 15 ribu warga per pekan," ujar Idris, Minggu (25/7/2021).

Dia menjelaskan, upaya lain juga sedang ditempuh Pemerintah Kota Depok dengan meningkatkan kapasitas fasilitas faskes penguji serta Puskesmas di Kota Depok menggencarkan testing dengan memberikan pelayanan swab antigen maupun PCR.

"Sebelumnya kan faskes penguji di Kota Depok hanya mencapai 2.752 spesimen dan kami meningkatkan menjadi 4.544 spesimen," ungkap Idris.

Idris menuturkan, untuk mencapai target guna meningkatkan jumlah tracing, Pemerintah Kota Depok bersama pihak ketiga menargetkan pemeriksaan sebanyak 20 ribu perbulan. Pemerintah Kota Depok bersama pihak ketiga akan menurunkan swab test keliling.

"Mobil swab test keliling ini sebagai bentuk inovasi untuk mencapai target tracing di Kota Depok," kata dia.

3 Manfaat Tracing Putus Rantai Penularan Covid-19




#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Baca juga

Posting Komentar