Ratusan Nelayan di Gresik Mulai Beralih ke Bahan Bakar Gas

Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro saat membagikan satu paket konversi BBM ke BBG kepada para nelayan di Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Gresik

SURYA.co.id | GRESIK - Sebanyak 600 nelayan di Gresik pada tahun ini tidak lagi mencari ikan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Secara perlahan, mereka beralih menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) yang lebih ramah lingkungan.

Penyerahan secara simbolis paket konversi BBM ke BBG ini dilakukan oleh anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti bersama para nelayan di Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Gresik.

Penyaluran paket konversi ini diperuntukkan bagi nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT, kapal berbahan bakar bensin.

Dyah Roro mengaku penyaluran dilakukan setiap hari secara bergantian. Dari 600 nelayan yang mendapatkan paket konversi ini, didominasi nelayan dari pulau Bawean. Total, sebanyak 455 nelayan dari pulau Bawean mendapatkan paket konversi pada tahun ini.

"Ini bentuk kerjasama Komisi VII DPRR RI dan Kementrian ESDM konverter dari BBM ke BBG, 600 paket dibagikan kepada masyarakat nelayan. Manfaatnya sangat banyak, bahan bakar lebih ramah lingkungan, segi ekonomis lebih hemat, pengeluaran dari nelayan berkurang, pendapatan bisa digunakan hal lainnya," ucap wanita yang disapa mbak Roro ini, Minggu (22/11/2020).

Paket yang dibagikan itu, terdiri dari mesin, konverter kit, dua buah tabung elpiji, serta aksesoris pendukung lainnya. Jika dinominalkan, satu paket itu senilai Rp 8 juta.

Paket yang dibagikan kepada para nelayan ini secara gratis tanpa dipungut biaya. Kedepan, bantuan serupa juga akan terus disalurkan kepada nelayan dengan kapal kurang dari 5 GT.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Choirul Anam mengatakan bantuan ini memang untuk nelayan kecil. Yang memiliki kapal dibawah 5 GT. Ratusan paket ini dibagi setiap tahunnya.

Total, sebanyak 2.201 nelayan di Gresik sudah menikmati paket ini.

"Kalau total nelayan sekitar 8 ribu, masih kurang 6 ribu kita cicil setiap tahunnya," ucapnya.

Anam meminta agar bantuan secara cuma-cuma dari pemerintah pusat ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jangan sampai dijual.

Salah satu nelayan, Nurhadi mengaku mendapatkan paket konversi ini sejak tahun 2018. Sebelumnya dia menggunakan bensin untuk mencari ikan, rata-rata dalam sehari sampai 3 liter BBM yang digunakan sekali melaut. Jika dinominalkan, pengeluaran satu hari untuk bahan bakar saja sebesar Rp 24 ribu.

"Sekarang pakai tabung elpiji, satu minggu cuma Rp18 ribu. Irit alhamdulilah hemat 50 persen," kata dia.

Meski begitu, Nurhadi mengaku sempat kesulitan di awal-awal beralih ke BBG.

"Kendala di awal-awal belum terbiasa, lama-lama sekarang mudah dan terasa manfaatnya," pungkasnya. (wil)



surya

#GresikBaik
#infogresik
#Gusfik

Baca juga

Posting Komentar